HAMMERSTOUT released "UNDERDOG" video directed by Adit Swara

INTERVIEWS

2/2/20253 min read

Recently, a Bandung-based clothing brand named HAMMERSTOUT released a 23 minutes skate video titled "UNDERDOG" showcasing three of their team riders Lutfi Giffari, Viki Ramadhan, and Zamzam Darmawan. Three of these skaters might not have heard of before, but by the hand of the winner of the 2022 Happen Video of the Year filmer Adit Swara, these three underdogs get the spotlight in the skateboarding scene. To know more about UNDERDOG, we wrap some questions to the man behind the lens himself Adit Swara.

Hello Adit, how you doing lately?

Alhamdulillah baik mas, semoga kita semua diberikan kesehatan ya. Kabar baik dan buruknya saling melengkapi di dalam template retrorika skate video

How did the video name Underdog?

“Underdog”, kata yang dilemparkan secara spontan dari wildan (creative director Hammerstout) di saat kami masih dalam tahap developing skateboard video akhir tahun 2024, cukup relevan guna melihat gambaran tentang tiga orang rookie Bandung Hammerstout. Di antaranya Viki, Lufti Gipeng, dan Zamzam.

How long did you take to film the whole video? Any obstacles?

Dikerjakan dalam kurun waktu satu tahun enam bulan. Secara kendala mungkin template seperti skate video pada umumnya, seperti injured, security, cuaca dan yang lainnya, tapi yang terasa sangat significant adalah pengumpulan clip di kota lain, karena ada beberapa rider Hammerstout yang di luar Bandung. Itu jadi kesulitan tersendiri untuk ngumpulin footage meraka. Yang kedua mungkin dari segi management prioritas untuk tiga rider utama ini, di umuran mereka yang memasuki fase baru kehidupan yang dimana diharuskan untuk lebih fokus pada tanggungjawab financial, hal-hal seperti ini yang kadang cukup tricky as filmer untuk manage prioritas dan fokus mereka karena pada dasarnya dua hal itu cukup berkolerasi dengan mental battle saat mereka ngehajar spot.

How hard Bandung's street spots?

Cukup sulit dalam pencarian spot, secara penataan kota Bandung sebenernya ga se-smooth itu, masih banyak dijumpai spot-spot yg flooring-nya cukup raw, tapi di lain kesempatan cukup bersyukur karena tiga orang ini adalah typical yang cuek untuk flooring. Floor bergelombang atau paving masih mereka coba, di beberapa spot ada yang tanah dan masih mereka usahakan. Alhamdulillah kesulitan-kesulitan itu masih bisa di atasi dan akan selalu dicoba untuk diatasi, saya rasa itu jadi salah satu pembelajaran dalam checkspot yang output-nya bisa direpresentasikan ke banyak hal di luar skateboarding.

Zamzam's ender seems pretty legit, can you spill the process a bit?

Awalnya dia mau coba flip 180 nosegrind, di tengah prosesnya ternyata cukup sulit. Zamzam sempet engkel juga jadi susah untuk masuk flip karena gamau pulang tanpa hasil akhirnya diturunin jadi flip noseslide. Tapi ternyata sulit juga karena engkel yg sebelumnya, akhirnya apapun yang masuk dia injek, mau itu flip noseslide atau flip 180 nosegrind. Alhasil land flip 180 nosegrind dengan semua gamblingnya.

Who chose the music for each parts?

Ada framework baru dalam pemilihan lagu di video kali ini, Wildan mau bahwasannya tiga skater ini harus kirim referensi musik, tapi tetap output akhirnnya saya yang nentuin sesuai kebutuhan emosional, karakter dan feeling dari implementasi trick mereka, saya minta tolong mereka kirim 10 lagu. Akhirnya framework ini works di Lufti Gipeng, sedangkan untuk Viki dan Zamzam, saya sendiri yang cari lagunya. Dengan banyaknya hal yang cukup tentatif dalam skateboarding, kita masih mencoba se-fleksibel mungkin tanpa memutus kemungkinan-kemungkinan terbaik didalamnya.

From many videos you've made, what did you feel when filming Underdog?

Mungkin terasa lebih personal karena jadi seperti flashback ke diri saya di zaman itu, dengan semua kesempatan yang dimiliki “Underdog”, secara tidak langsung menjadi solusi yang cukup mumpuni untuk diimplementasikan. Saya merasa punya banyak perasaan perjuangan untuk semangat mereka yang didedikasikan kepada skateboarding. Mengingat repotnya bikin video part zaman dulu, di titik ini saya merasa harus bisa lebih memberi dan berbagi kepada generasi selanjutnya dalam ruang lingkup pengalaman, perspektif ataupun framework, terutama untuk tiga skater ini yang kebetulan satu tempat kerja. Dengan pengalaman yg terbilang sedikit, pembuatan video part itu ga pernah masuk kategori mudah, bahkan jika kalian menggunakan barometer trick, ada banyak variabel yang ga bisa kalian bayangkan sebelum kalian menjadi bagian dari jalanan.

What did you from these three skaters?

Tiga orang manusia yang mencoba menjalani kehidupan, bergelut dengan kerasnya kehidupan luar dan berdebat dengan riuknya diri mereka sendiri. Mencoba mencari jalan terbaik untuk menyeimbangkan semua pemikiran dan kemungkinan kehidupan dengan skateboarding sebagai medium pembelajaran mereka. Love u guys, god bless y’all. Thank you Vase fam, doa terbaik untuk kita semua ya Aamiin.

Hammerstout "UNDERDOG" directed by Adit Swara.

Photos : Adit Swara, Madon, & Abgi